J. Robert Oppenheimer – Kepala Laboratorium Rahasia Amerika Yang Menciptakan Bom Atom

Seorang ahli fisika Amerika J. Robert Oppenheimer merupakan kepala dari laboratorium rahasia yang menciptakan bom atom. Robert adalah seorang ilmuan yang brilian dalam ilmu fisika, ia juga sangat berbakat dalam hal bahasa serta memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap agama dan falsafah timur. Walaupun ia mengaku takpernah menyesal karena telah mencitakan bom atom bersama rekan-rekannya, namun ia mengaku ikut memikul tanggung jawab moral atas bom yang dijatuhkan Amerika di kota Hirosima dan Nagasaki. Bahkan dalam sebuah pidatonya di Los Alamos, ia mengemukakan keyakinannya akan pentingnya kerjasama internasional soal senjata bom atom dan tugas-tugas ilmu pengetahuan.
 J. Robert Oppenheimer
 J. Robert Oppenheimer (1946)

Biografi J. Robert Oppenheimer

Nama : Julius Robert Oppenheimer
Masa Hidup : 22 April 1904 – 18 Febuari 1967
Tempat Lahir : New York
Tempat Wafat : New York
Terkenal Sebagai : Ilmuan penemu Bom Atom

Sekilas Perjalanan Hidup J. Robert Oppenheimer

Robert yang lahir pada tahun 1904, belajar fisika di Universitas Harvart dan mekanika kuantum di Universitas Cambridge. Pada tahun 1929 ia mulai aktif di Universitas California di Berkeley dan California Institute of Tecnology (CalTech), dimana ia mendirikan sekolah tinggi fisika teoritis. Ia juga berperan penting dalam terbentuknya satu generasi fisikawan Amerika berkat kepintaran dan kepemimpinannya yang penuh inspirasi.

Pernyataan Albert Einstein dan Leo Szilard pada tahun 1939, tentang bahanya seandainya laboratorium Nazi lebih dulu menemukan bom atom, meyakinkan banyak orang agar Amerika tidak kalah langkah. Maka begitu memutuskan untuk terjun kancah perang, presiden Roosevelt segera membentuk pusat penelitian rahasia guna menciptakan bom atom. Kemudian pada tahun 1942 Robert Oppenheimer diminta untuk mengepalai sebuah gugus tugas yang beranggotakan para fisikawan Amerika dan Inggris untuk mencari cara memanfaatkan energy nuklir bagi keperluan perang.

Pada tahun 1942, sebagai bagian dari kegiatan riset dan pengembangan proyek Manhatan, Robert diminta untuk mengkoordinasi upaya-upaya penciptaan bom atom. Dalam proyek rahasia yang di prakarsai Amerika itu, ia di akui sebagai seorang direktur yang brilian.

Penelitian yang dilakukan Robert dan kawan-kawan membuahkan hasil, pada tanggal 16 juli 1945 bom atom pertama di ledakkan di Alamogordo, New Mexico. Setelah ujicoba tersebut Robert mengemukakan tentang bom atom yang mereka buat :

“kami segera tahu bahwa dunia takkan sama seperti sebelumnya. Sebagaian orang tertawa mendengarnya, sebagian lainnya menangis, tapi kebanyakan terdiam lama. Saya langsung teringat satu syair dari naskah kuno Hindu Bhagavad-Gita… ‘kini aku menjadi kematian, sipenghancur dunia”

Setelah uji coba tersebut, presiden Truman memerintahkan bom atom segera di jatuhkan di Jepang guna mengahiri perang secepatnya. Bom atom pertama dijatuhkan di kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan yang kedua di Nagasaki tiga hari kemudian. Kehancuran yang ditimbulkan bom tersebut lebih dahsyat dari yang diperkirakan sebelumnya, Jepang pun ahirnya menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945.  

Pada bulan Oktober 1945, ia mengundurkan diri dari jabatannya dan kembali ke California, namun ia tetap menjadi penasehat pemerintah AS dalam masalah penggunaan dan kontrol penggunaan senjata nuklir. Antara tahun 1947 hingga 1952, Robert dipercaya menjadi ketua dewan penasehat ilmiah komisi energi atom (EAC).

Pada tahun 1949, Robert yang mewakili EAC dengan tegas menolak usulan pengembangan bom hydrogen. Penolakan terhadap rencana ini, serta kata-katanya yang tajam dan pandangannya yang kritis terhadap kontrol senjata, menimbulkan banyak musuh di kalangan militer dan politisi. Akibat penolakanya terhadap rencana pembuatan bom hydrogen dan dugaan bahwa ia menjalin kontak rahasia dengan pihak komunis, mengakibatkan akses keamanannya dicabut pada tahun 1954.

Sepuluh tahun setelah ia diberhentikan, EAC menganugrahinya Hadiah Fermi (diambil dari nama Fermi fisikawan yang turut dalam menetapkan dasar-dasar fisika nuklir) yang sangat bergengsi. Hadiah tersebut diberikan kepadanya sebagai pengakuan terhadap kerja keras dan kepemimpinan ilmiahnya, serta kegigihannya dalam mencari pemanfaatan energi nuklir secara damai.

Robert Oppenheimer menghabiskan tahun-tahun terahir hidupnya dengan mengeksplorasi hubungan atar ilmu pengetahuan dengan masyarakat. Ia kemudian wafat pada tahun 1967 akibat penyakit kanker tenggorokan yang ia derita.     
loading...

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "J. Robert Oppenheimer – Kepala Laboratorium Rahasia Amerika Yang Menciptakan Bom Atom"

Posting Komentar