Biografi Napoleon Bonaparte
Nama : Napoleon Bonaparte
Masa Hidup : 15 Agustus 1769 - 5 Mei 1821
Tempat Lahir : Ajaccio, Corsica,
Prancis
Tempat Wafat : Pulau St. Helena
dilepas pantai Afrika di Samudra Atlantik
Terkenal Sebagai : Kaisar
Prancis, Pahlawan Nasional Prancis, dan penguasa Eropa
Perjalanan Hidup Napoleon Bonaparte
Napoleon Bonaparte (wikipedia.org) |
Dibanyak buku sejarah yang membahas tentang perkembangan dan kejayaan Prancis, sosok Napolen sangat terkenal karena mampu membawa Prancis menuju kejayaan terutama dalam hal militer. Napoleon lahir dipulau Corsica, pada tahun 1779, ia mulai menempuh pendidikan militer di Prancis dan mendapat julukan “sang Kopral Kecil” karena perawakan nya yang terbilang pendek. Berkat prestasinya pada tahun 1785 ia dilantik menjadi Letnan Dua Artileri. Napoleon mulai di kenal dunia setelah ia dipromosikan menjadi Brigadir Jendral berkat keberhasilannya mengalahkan pasukan Inggris di Toulon. Napoleon belum mulai akatif dalam dunia politik pada tahun-tahun awal revolusi Prancis. Namun pada tahun 1795, ketika kaum pendukung raja (royalis) berusaha menggulingkan Directory, badan yang beranggotakan lima orang yang menjalankan kekuasaan eksekutif, Napoleon terlibat langsung dalam upaya pertahanan Prancis.
Napoleon memimpin pasukan dalam
serangkaian perang yang memungkinkan Prancis menguasai Itali, dan setelah
kampanye militernya gagal di Mesir. Napoleon kembali ke Paris tahun 1797 saat
itu ia langsung melancarkan kudeta terhadap Directory, dan ia mengangkat dirinya sebagai Konsul Pertama yang memilik
kekuasaan tertinggi sekaligus mengepalai kediktatoran militer yang dibentuknya.
Ia melakukan banyak reformasi di bidang pemerintahan, sistem hukum, dan
pendidikan. Dan pada puncaknya pada tahun 1804, Napoleon mengangkat dirinya
sebagai Kaisar Prancis, dengan istrinya Josephine sebagai permaisuri.
Pada tahun-tahun berikutnya,
Napoleon terus menikmati kejayaannya termasuk mengalahkan pasukan gabungan
Australia dan Rusia dalam pertempuran Austerlitz. Setelah melalui beberapa
pertempuran pada tahun 1808 Napoleon tercatat sebagai salah satu orang yang
pernah menguasai Benua Eropa. Namun Napoleon tak kunjung berhasil memenuhi
keinginannya menguasai dan mengalahkan Inggris. Ia mencoba berbagai cara,
termasuk menerapkan blockade ekonomi.
Armada Ingris yang kala itu
dipimpin oleh Laksamana Nelson yang tengah berada pada masa kejayaannya menjadi
batu penghalang Napoleon menguasai seluruh daratan Eropa. Kesulitan mulai
bertambah ketika Rusia mulai menolak tunduk kepada kekuasaan Napoleon, sehingga
pada tahun 1812 ia mulai kampanye militer, yang kemudian dikenal sebagai
kampanye militer Napoleon paling berdarah terhadap rusia.
Meskipun Napoleon mampu
mengalahkan pasukan induk Rusia di Boroodino dan bahkan mampu menduduki Moskow,
namun tetap saja hasil ahir masih berpihak pada pasukan Rusia. Pasukan utama
Prancis (Grand Army) yang kehilangan sekitar 500.000 tentaranya terpaksa mundur
dari Rusia ditengah terpaan musim dingin yang sangat parah. Kekalahan Napoleon
berlanjut, dimana tiga saudaranya yang menduduki tiga tahta kekaisaran di Eropa
juga ikut rintuh setelahnya.
Pada tahun 1813, Napoleon kembali
menelan kekalahan dalam pertempuran Bangsa-Bangsa (Battle of the Nations), dan
pada tahun 1814 Prancis bahkan jatuh ketangan pasukan gabungan yang memerangi
Prancis. Napoleon pun terpaksa mengucapkan selamat tinggal kepada pasukan
pengawalnya (Old Guard) yang setia, berikut kutipan pidato perpisahan Napoleon
kepada pengawalnya :
“Aku akan pergi, namun kalian semua sahabat-sahabatku, teruslah melayani Prancis. Kesejahteraan bangsa ini merupakan satu-satunya hal yang kupikirkan”
Napoleon kemudian diasingkan ke
pulau Elba yang diberikan kepadanya sebagai wilayah kekuasaan pribadi
(principality), dan ia dibiarkan mempertahankan gelarnya sebagai kaisar.
Napoleon pernah mencoba kembali
untuk berkuasa, hal ini berawal dari rasa kekawatirannya terhadap keselamatan
istri dan putranya di Prancis setelah monarki berkuasa kembali. Napoleon lari
dari pengasingan dan tiba da daratan Prancis pada tanggal 1 Maret 1815. Seluruh
pasukan yang dikirim untuk menangkapnya satu-persatu justru bergabung dengan
Napoleon, sehingga ketika tiba di Prancis ia mampu berkuasa kembali dengan
mudah.
Pada masa kekuasaannya yang kedua
ini, Napoleon hanya mampu bertahan selama 100 hari, yang berahir dengan
kekalahanya dalam Perang Waterloo. Paska kekalahanya Napoleon kemudian ditahan
di pulau St. Helena dilepas pantai Afrika di Samudra Atlantik. Ia kemudian
wafat disana lima tahun kemudian pada usia 52 tahun.
Kumpulan Fakta Mengenai Napoleon
Bonaparte
- Napoleon adalah anak dari Carlo Bonaparte yang merupakan perwakilan korsika dikerajaan Louis XVI dan ibunya Letizia Ramolini
- Napoleon bercerai dengan istrinya Jesephine yang di ketahui terlibat dalam kasus perselingkuhan, alasan lain Napoleon menceraikan istrinya juga karena sang istri tidak bisa memberikan keturunan.
- Napoleon
mempunyai anak yang diberi nama Napoleon Francois Joseph Charles Bonaparte
(Napoleon II) dari istri keduanya Marie Louise dari Austria
Berkat kemampuanya memimpin
pasukan dan memenangkan perang berulang kali, Napoleon mampu membawa Prancis
mencapai kejayaan dengan menguasai hamper seluruh Benua Eropa. Napoleon juga
berjasa dalam merevolusi organisasi dan pola pelatihan militer, walaupun harga
yang harus dibayar dari semua itu adalah nyawa ribuan orang Prancis. Meski
dominasi Prancis terhadap Benua Eropa terbilang singkat, Napoleon tetap
dipandang sebagai pahlawan bagi rakyat Prancis. Jenazah Napoleon kemudian
dimakamkan kembali dengan upacara penghormatan nasional di Istana Les
Invalides, Paris. Salah satu warisan Napoleon yang bertahan lama adalah system
hukum sipil (Code Napoleon) dan berbagai institusi yang menyandang namanya
masih ada di Prancis hingga kini.
loading...
joss gan, lanjutken, penting iki
BalasHapus